Mahasiswa KKN 181 sedang melihat produksi angklung di Dusun Kidul, Desa Cihaurbeuti, Jumat (5/8/2022). (Foto: Cantika Salsabila/KKN 181 Cihaurbeuti)

CIHAURBEUTI - Selain potensi industri rumah tangga berupa keripik kaca (kirca), kerupuk seblak, dan opak. Desa Cihaurbeuti mempunyai potensi kerajinan angklung.

Pengrajin angklung, Nunu mengatakan angklung yang diproduksinya memanfaatkan limbah bambu yang tersedia di Cihaurbeuti.

''Banyak tersedia tapi belum ada petani yang mengumpulkan bambu dalam skala besar, karena ini memanfaatkan limbah,'' ucapnya, Jumat (5/8/2022).

Pengrajin angklung, Nunu sedang memainkan angklung. (Foto: Cantika Salsabila/KKN 181 Cihaurbeuti)

Ia menambahkan, pembuatan angklung harus fokus dan ekstra hati-hati agar tidak melukai tangan.

''Kalau belajar membuat angklung jangan kapok, teriris pisau raut udah biasa,'' tambahnya.

Menurutnya, kerajinan angklung miliknya sudah di ekspor ke luar kota hingga luar negeri.

''Sudah dijual di Shopee dengan nama Saung Awi Angklung dan ada juga yang beli dari Filipina,'' pungkasnya.

Anggota KKN 181, Rifki mengaku senang bisa melihat produksi angklung secara langsung.

''Saya mencoba membuat lubang untuk rangka angklung, ternyata harus memiliki fokus yang tinggi,'' kata dia.

Ia menambahkan, mahasiswa KKN 181 diajak untuk belajar memainkan angklung baik kelompok maupun individu.

''Kita bukan hanya belajar produksi tapi diajak untuk belajar memainkannya,'' tutupnya.